Responsive image

Simalakama Suku Bunga Acuan BI

Akurat.co | Feature | Thursday, 20 June 2019

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang cenderung melambat, Pemerintah memiliki kewajiban untuk mendorong perekonomian domestik agar tidak terpengaruh dan tetap tumbuh.

Namun untuk memberikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, maka Bank Indonesia (BI) harus mengambil kebijakan menurunkan suku bunga saat ini. Sebab tingkat suku bunga rendah dibutuhkan untuk mendorong ekonomi domestik khususnya di sektor riil, terlebih di saat ekonomi global sedang mengalami tekanan.Menurut Faisal, akan lebih bijak jika BI menurunkan tingkat suku bunga meski banyak tantangan yang juga akan menjadi hambatan. Diantaranya semakin melebarnya current account defisit (CAD) dan The Fed yang tak kunjung memberikan kepastian apakah akan menurunkan tingkat suku bunga atau justru bertahan.


"Begitu pula kalau dilihat potensi potensi tekanan kenaikan suku bunga The Fed juga semakin berkurang, karena The Fed sudah membuka peluang untuk menurunkan suku bunga di tahun ini," imbuhnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan BI dalam kondisi simalakama terkait apakah akan menurunkan atau mempertahankan tingkat suku bunga menyusul melebarnya Current Account Defisit (CAD). Selain itu, tingkat investasi masih belum pulih benar sehingga akan sulit jika nantinya suku bunga dinaikkan.

Namun, sektor rill akan terhambat pertumbuhannya jika BI mengambil keputusan yang salah. Oleh karena itu, ada baiknya BI menunggu kepastian tingkat suku bunga The Fed yang bakal diumumkan pada akhir bulan ini. "Momentum paling pas tunggu keputusan The Fed pada bulan Juni baru kita merespon,"katanya.[]


sumber: Akurat.co