Responsive image

[CORE Review] Dampak Embargo Ekonomi Sejumlah Negara terhadap Qatar

| Catatan | Wednesday, 19 July 2017

Konflik diplomatik di Timur Tengah selama sepekan terakhir membuat tujuh negara melakukan embargo ekonomi terhadap Qatar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya guncangan ekonomi dari melambungnya harga pangan di dalam negeri Qatar. Sebenarnya Qatar merupakan negara terkaya keenam dunia dengan GDP per kapita mencapai 64.447 USD tahun 2016, lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangganya, seperti: UEA (40.162 USD), Kuwait (29.240 USD), Bahrain (25.495 USD), dan Arab Saudi (21.848 USD) (IMF, 2017). Namun demikian, negara ini memiliki tingkat ketergantungan pangan yang sangat besar terhadap pasokan impor, khususnya dari negara-negara di sekitarnya yang saat ini melakukan blokade ekonomi terhadap Qatar, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Pada tahun 2015, hampir 30 persen impor bahan pangan Qatar datang dari Uni Emirat Arab (15,33%) dan Arab Saudi (14,18%). Sementara tiga negara tetangga lainnya yakni Bahrain, Turki, dan Kuwait juga masuk dalam sepuluh besar eksportir pangan ke Qatar.

Selain pangan, sektor jasa juga dikhawatirkan akan mengalami guncangan mengingat peran negara ini sebagai salah satu hub penting industri transportasi dunia, khususnya transportasi udara. Qatar Airways yang merupakan salah satu maskapai paling terkemuka di dunia selama ini memberikan sumbangan yang signifikan terhadap PDB Qatar, yakni tidak kurang dari 5,64% pada tahun 2015. Untungnya, sejumlah negara tetangga yakni Iran, Oman, Turki dan Kuwait, segera mengulurkan berbagai jenis bantuan bagi Qatar, termasuk pasokan pangan, untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi di negara tersebut.